TANGGAPAN WAMENDIKBUD TENTANG DIHAPUSKANNYA MAPEL TIK



Ternyata diterapkannya kurikulum 2013 menimbulkan kontroversi yang sangat dasyat diseluruh Indonesia khususnya untuk kebijakan dihapuskannya  mata pelajaran TIK, pada kesempatan ini saya kutip tentang konsultasi yang dilakukan oleh bapak Dien's Defarissa dari grup Asosiasi guru TIK dan KKPI dengan Bapak Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Musliar Kasim). demikian kutipan konsultasi yang dilakukukan :

Menurut Musliar Kasim (Wamendikbud), posisi guru TIK akan sama dengan guru Bimbingan Konseling (BK). Guru TIK akan memberikan pelayanan atau arahan kepada siswa maupun guru yang berkonsultasi mengenai TIK kepadanya. Peranan guru TIK juga sama pentingnya dengan guru-guru lainnya. Sebab TIK sudah menjadi seperti alat pembelajaran. 

Dimana siswa harus memahami TIK untuk mengikuti proses belajar. Musliar memberikan contoh ketika ada guru yang menginstruksikan kepada siswanya untuk mencari materi pembelajaran di internet. Ada kemungkinan tidak semua siswa sudah mengerti bagaimana cara penggunaan internet yang benar. Maka di situlah peran dari guru TIK ke depan.
TANGGAPAN SAYA:


1. Guru BK memang sangat dibutuhkan peranannya untuk memberikan konseling (motivasi dan inspirasi) setiap saat       kepada siswa yang bermasalah maupun yang berprestasi sehubungan dengan kondisi psikologis dan karer masa         depannya.


    Mohon maaf Pak Wamen, contoh dari pak wamen di atas itu menunjukkan betapa pola berfikir Bapak begitu               inferior, menganggap anak bangsa kita itu masih sangat primitif dan bodoh. Anak saya kelas 2 SD saja sudah               mampu mendownload semua game yang dia inginkan, bermain game onine, Facebook, Tweeter, dsb hanya               melihat sekali contoh dari kakaknya yang masih kelas 7 SMP. Artinya kemampuan-kemampuan operasional seperti       itu sudah bukan lagi permasalahan substansial siswa dan guru yang harus setiap hari dilayani oleh guru TIK. Jelas ini     hanya alibi yang mengada-ada.


2. Jika guru TIK harus memberikan bantuan kepada semua guru mata pelajaran itu sudah dilakukan sejak lahirnya TIK    sekitar 10 tahun yang lalu (tanpa menunggu Peraturan Menteri) baik di lingkup sekolah maupun daerah. Guru-guru    TIK banyak mengadakan pelatihan-pelatihan aplikasi yang dibutuhkan oleh semua guru mata pelajaran (Office,            Multimedia, Internet, Macromedia Flash, dll). Artinya Bapak termasuk pejabat yang processornya 486-DX atau            Pentium I (Jadul banget yaaak...)


3. Penguasaan operasional IT sebagai pendukung pembelajaran (Internet, MS-Office, Multimedia, dsb) mutlak menjadi     kebutuhan semua guru di segala tingkatan karena tuntutan zaman. Tapi bukan berarti peranan TIK selesai sampai       di situ, Karena dunia ini menjadi tanpa batas (globalisasi) juga karena TIK, jadi bangsa manapun yang menguasai        ICT maka dia akan menguasai dunia. Di situlah peranan TIK harus diperkuat. Bukan dihilangkan. Seharusnya konten    materi TIK yang diarahkan pada materi yang bernilai strategis dalam persaingan global. Contoh resourcing,                  engineering, designing, dsb.


4. Masih banyak lagi kejanggalan cara berpikir jajaran Kemendikbud, tapi nanti sajalah kita ungkap di tanggal 26 April       pas ketemu sama Bapake menteri yaak....Yang jelas TIK harus menjadi mata pelajaran favorit yang berdiri sendiri.       Ok temen-temen.....???


demikian kutipan konsultasi yang dilakukan bapak  Dien's Defarissa dengan Bapak Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, semoga bisa menambah referensi bagi rekan-rekan seIndonesia khusunya untuk guru TIK dan KKPI dan juga Guru Konseling. 

SUMBER : Dien's Defarissa dari grup Asosiasi guru TIK

LIHAT JUGA INFO INI

Powered by FeedBurner

DN Webs weblinkexchange.ownpeg.com

Designed By Seo Blogger Templates
//add jQuery library