Keseriusan Pemerintah dalam pengembangan kualitas Pendidikan terus ditingkatkan. Ini dibuktikan oleh Anies Baswedan selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yaitu memulai Tahun ajaran baru 2015/2016 yang Kemdikbud mencanangkan secara resmi Program Penumbuhan Budi Pekerti (PBP).
Program Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) adalah pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah, yang dimulai sejak masa orientasi peserta didik baru sampai dengan kelulusan, dari jenjang Sekolah Dasar (SD), sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), dan sekolah pada jalur pendidikan khusus.
Mendikbud mengatakan PBP akan fokus dilakukan melalui kegiatan nonkurikuler pada seluruh jenjang pendidikan yang disesuaikan dengan tahapan usia perkembangan peserta didik. Pada pelaksanaannya akan bersifat kontekstual atau disesuaikan dengan muatan lokal daerah.
Penerapan PBP pada jenjang SMP, SMA/SMK, dan sekolah pendidikan khusus dilaksanakan melalui kemandirian peserta didik, seperti membiasakan keteraturan dan pengulangan yang dimulai sejak dari masa orientasi peserta didik baru, proses kegiatan ekstrakurikuler, intrakurikuler, sampai dengan kelulusan. Sedangkan pada jenjang SD, metode pelaksanaan berupa mengamati dan meniru perilaku positif guru dan kepala sekolah sebagai contoh langsung dalam membiasakan keteraturan dan pengulangan (konsisten).
Lingkup kegiatan PBP dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Menumbuhkembangkan nilai moral dan spiritual
2. Menumbuhkembangkan nilai kebangsaan dan kebhinekaan,
3. Mengembangkan interaksi positif antar peserta didik, merawat diri dan lingkungan sekolah.
Implementasi gerakan penumbuhan budi pekerti adalah upaya untuk menjadikan sekolah sebagai taman untuk menumbuhkan karakter positif bagi para peserta didik.dan Pengembangan potensi diri peserta didik secara untuh, serta pelibatan orang tua dan masyarakat di sekolah.
Alur penerapan PBP akan diterapkan pada tahap diajarkan, dibiasakan, dilatih secara konsisten, kemudian akan menjadi kebiasaan, sehingga akan terbentuk karakter, dan akhirnya menjadi budaya dalam setiap perilaku anak-anak,” tutur Mendikbud.
Penumbuhan karakter dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan nonkurikuler. Kali ini akan dilaksanakan fokus melalui jalur nonkurikuler yang biasanya kurang dapat perhatian, padahal memiliki efek besar dalam belajar mengajar.
Semoga dengan Program Penumbuhan Budi Pekerti ini dapat berjalan dengan baik, sehingga karakter yang diharapkan dapat tumbuh dan berkembang, sehingga Pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik lagi serta membawa dampak yang positif.
Sumber : http://www.kemdikbud.go.id/